Dari Benci jadi Cinta

Pada mata kuliah Bahasa Indonesia, saya ditugaskan untuk memuat analisis SWOT mengenai cita-cita saya di dunia penerbitan. Awalnya saya berpikir,"Yaelah buat apaan sih ini tugasnya? Nggak penting banget." Untuk membuat analisis SWOT saja saya harus memerlukan revisi beberapa kali sampai memperoleh persetujuan dari dosen saya lalu barulah dibuat desainnya. Pada saat melakukan revisi berkali-kali saya sudah merasa sebal karena saat itu saya berpikir,"Cita-cita gua tapi kok diatur-atur, sih, sama orang?!" Saya kok kerjaannya ngedumel mulu ya? Hehehe. Ampun, Pak! 

Di dalam analisis yang saya buat, tanpa pikir panjang saya menuliskan bahwa saya ingin menjadi seorang editor. Saya memang berencana ingin menjadi seorang editor karena menjadi editor memang menjadi tujuan saya kuliah di prodi penerbitan. Lalu pilihan kedua saya adalah menjadi seorang layouter

Ternyata menjadi seorang editor tidak semudah yang saya pikirkan. Awalnya saya ingin menjadi seorang editor karena dengan menjadi seorang editor saya bisa membaca novel secara gratis hehehe. Setelah mengetahui jobdesk seorang editor, harapan saya untuk menjadi seorang editor langsung pupus. Ternyata untuk menjadi seorang editor tidak sebercanda seperti yang saya pikirkan pada awalnya. Untuk menjadi seorang editor ternyata harus memiliki wawasan yang luas serta memiliki karakter yang baik. 

Setelah mengetahui bahwa untuk menjadi seorang editor sangatlah sulit, saya tidak langsung putus asa untuk memilih profesi editor sebagai cita-cita saya. Saya menyadari kelemahan apa saja yang saya miliki. Kelemahan yang saya miliki sebenarnya sangat bertentangan dengan kemampuan yang harus dimiliki seorang editor. Namun saya tidak patah semangat. Padahal saya termasuk jenis orang yang tidak teliti, kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, serta kurang suka membaca buku yang ada di luar minat saya. Karena saya memiliki kelemahan yang bertentangan dengan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang editor, saya lebih termotivasi untuk menjadi lebih baik. 

Dalam analisis SWOT yang saya buat juga terdapat rencana aksi yang harus saya lakukan. Untuk menambah pengetahuan saya harus membaca 3 buku yang saya pilih yaitu buku "Pintar Penyuntingan Naskah", "Panduan Rahasia Edit Naskah", serta novel "Jingga untuk Matahari". dari ketiga buku yang saya sebutkan sudah pasti saya paling suka membaca novel. 
Untuk mengubah sikap saya yang tergolong malas membaca, saya memilih untuk membiasakan diri untuk mengecek kamus setiap menemukan kosa kata baru. Saat ini hal ini sudah menjadi kebiasaan saya setiap menemukan kata yang terdengar asing atau yang tidak saya ketahui artinya. 

Setelah memperoleh acc dari dosen saat menyusun analisis SWOT ini, saya langsung membuat desainnya. Entah mengapa saya selalu merasa semangat jika berurusan dengan tugas yang berbau desain. Saya sempat berpikir,"Kenapa nggak pilih jadi designer aja ya?" Tapi saya sudah terlanjur memilih untuk menjadi editor. 
Begitu desain sudah selesai saya buat, saya langsung melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing saya. Saat itu saya harus melakukan revisi sebanyak dua kali. Sesudah menjalani revisi yang kedua, saya merasa percaya diri untuk segera mencetak analisis SWOT saya saat itu. Selain karena percaya diri, dosen saya juga bilang,"Minggu depan acc nggak acc print out-nya dikumpulkan ya!" Sesudah dosen saya berkata demikian, saya dan kedua teman saya, Putri dan Dimas, langsung pergi ke digital printing di daerah Margonda untuk mencetak tugas kami. Saat itu keadaan cuaca sedang tidak bagus. Kami pergi ke daerah Margonda dengan keadaan cuaca hujan. Kita rela hujan-hujanan lho demi tugas bapak! Saya ingat, waktu itu hanya saya dan kedua teman saya yang mencetak tugas kami. Teman-teman kelas saya yang lainnya belum mencetak tugasnya. 

Keesokan harinya, dosen saya baru bilang,"Kalau mau mencetak tugasnya harus saya acc dulu ya." Setelah mendengar perkataan dosen, saya merasa sangat kesal. "Kemarin bilangnya apa, sekarang bilangnya apa!" umpat saya saat itu. Untungnya, saat saya menyerahkan print out tugas saya, hasil pekerjaan saya langsung mendapat acc! Senang bukan main rasanya saat itu. Karena dengan selesainya tugas itu, beban saya terasa hilang sedikit. 
Saya juga ingat waktu itu hasil print out tugas saya dipakai dosen saya sebagai contoh di kelas yang lain. Ada rasa bangga tersendiri saat itu. 

Kira-kira seperti ini desain yang saya buat waktu itu


Komentar

  1. Selamat, semoga manfaat ya tugas ini untuk langkah2mu ke depannya. Kalau sdh sukses, jangan lupa saya. Ha..ha... Kunjungi web sy jg di www.alfamedia.id (Pak Bayu Dwi Nurwicaksono)

    BalasHapus

Posting Komentar